SAMUDERA DI DALAM DIRI
Ketika singgah di wakaf insaf
di pinggir dermaga waktu
kita lepaskan lelah sambil merenung
dengan mata hakikat
menatap samudera di dalam diri
garam kehidupan masinnya lekat
di lidah hayat.
Dari teluk walang
ombak tenang datang berkejaran
menjelma berupa gelombang
awan berarak dan angin melenggang
bersatu menjadi taufan;
indah persisir landai mudah berubah
berkecai dirempuh badai.
Ketika mengamati samudera ini
berusrahlah dengan kalbu dan akal
tentang keajaiban warna
tentang kemanisannya
menafi sifat air mencari makna zat
di dalam pustaka makrifat.
Kenali samudera di dalam diri
semoga khilaf tak melukut
di tubuh luhur.
Mingguan Malaysia,
15 Ogos 2010.
MERAWAT PERAHU SUKMA
Perahu sukma mudik dari hulu
akhirnya menghilir jauh
mengidam mengecap masin lautan.
Jeram kelahiran telah lama ditinggalkan
kejernihan, keladak, buih dan oleng
adalah rakaman sepanjang perjalanan
menjadi koleksi abadi perahu sukma
di balik lumut dan lumpur
tersimpan album kenangan kian menebal.
Semestinya setelah lama di air
ada rekah lara pada perahu sukma
pecah teradak hadang dan tebing.
Singgahlah perahu sukma
sebaik tiba di pangkalan muhasabah
merawat setiap rekah lara
getir dari sepanjang lurah hijrah
sambil menimba gerah yang melimpah.
Lautan idaman masih jauh di hadapan
ruangnya bakal diisi sejuta cabaran
moga tak karam di pertengahan jalan.
Perahu sukma,
bila tiba di lautan idaman
sedia berdepan hempasan gelombang
dan deras taufan.
Mingguan Malaysia,
24 Julai 2011.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan